Gereja Tua Warisan Sejarah Kolonial di Malang, Kota Malang yang kini menjadi salah satu kota wisata terbesar yang ada di Indonesia memang menyimpan segudang keunikan. Malang merupakan salah satu kota yang terletak di wilayah Negara Indonesia memiliki banyak bangunan yang kental dengan arsitektur Belanda. Wajar saja karena Indonesia pernah di duduki Belanda pada masa penjajahan Kolonial Belanda.
Kota Malang merupakan salah satu kota yang juga tidak luput di duduki oleh kekuasaan kolonial Belanda. Di era kekuasaanya di Kota Malang, Belanda mendirikan berbagai bangunan yang kental dengan gaya khas arsitekturnya. Balai Kota Malang, Sarinah, Ijen Boulevard, Gedung SMA Tugu, Hotel Pelangi, Kantor Pembendaharaan, Wisma IKIP Malang, Gereja Emanuel, Gereja Katolik Hati Kudus merupakan beberapa dari arsitektur peninggalan Belanda.
Salah satu di antaranya adalah Gereja Katolik Hati Kudus. Gereja ini dikenal dengan gereja kayutangan karena lokasinya di daerah Kayutangan. Sekarang alamat bagunan ini mengikuti jalan sebelah utaranya yaitu Jalan MGR. Sugitopranoto Kelurahan Kidul Dalem Kecamatan Klojen. lokasinya berada persis di pertigaan yang mempertemukan Jalan Basuki Rahmat, Jalan Majapahit dan MGR. Sugiyopranoto.
Gereja Katolik Hati Kudus merupakan gereja pertama yang di bangun di Kota Malang dan di rancang oleh arsitek Belanda, J. Hulswit dan Dr. PHJ. Cuypers. Gereja ini di bangun pada 1896 dan di prakarsai oleh Romo John Bloet. Gereja ini dibangun dengan gaya arsitektur neo-gotik eropa abad XII-XVI yang kental dengan cirikhas bangunan dinding gereja yang tinggi dan kokoh kemudian menyambung dengan atap berbentuk melekung ditambah dua pilar menara yang menjulang tinggi.