Berwisata kuliner di Kota Malang, ada yang kurang jika belum mencicipi makanan yang satu ini. Benar saja, rujak ulek Tenes yang sudah menjadi favorit pada awal buka di tahun 1950 merupakan salah satu daya tarik wisata kuliner di Malang. Dari segi usia rujak ulek Tenes tergolong tua, dari 1950 atau sudah 65 tahun yang lalu, sudah cukup uzur jika ukuran umur manusia. Meskipun sudah tua rujak ini menjadi buruan para pecinta kuliner terutama yang berbau rujak, buktinya dengan berpindah tempat tiga kali tidak menjadikan pengunjung yang datang semakin sepi, bahkan semakin banyak yang mengidolakan rujak ini. Untuk pengelola rujak ulek Tenes ini sendiri merupakan generasi kedua, tetapi tidak membuat ciri khas rasa nya berubah ataupun hilang. Awalnya rujak ini diberi nama Tenes karena berada di jalan Tenes tepatnya di area Stadion Gajayana, tetapi setelah 56 tahun berjualan, warung ini tergusur oleh proyek mall yang akan dibangun menjadi satu dengan komplek stadion. Karena itu akhirnya rujak ini berpindah di Jalan Semeru, tetapi ditempat kedua ini tidak berjalan sesuai rencana sehingga warung harus berpindah di area pasarĀ oro oro ombo hingga sekarang.
Fakta dari Rujak Ulek Tenes :
- Didirikan tahun 1950 oleh Hj Poniyem
- Sejak 2006 diteruskan oleh anaknya yang bernama Ridiyan
- Sempat pindah 3 kali, dan kini menetap di Pasar Oro-oro Ombo
- Nama “Tenes” didapat dari nama jalan awal berjualan, lalu pelanggan banyak pemain tenis yang berlatih di stadion dan juga Ibu Hj Poniyem penghobi olah raga Tenis.
- Menggunakan petis dan terasi khusus
- Tempe dan menjesnya digoreng sangat garing
- Sebagian besar bahan dibuat sendiri
- Langganan terbesar dari Kota Malang adalah para dokter di wilayah Malang.
Menarik bukan ?silakan datang ke Rujak Ulek tenes yang berdiri dari tahun 1950 ini, tepatnya di area pasar Oro-Oro Ombo.